Kilasmalut.com – Ironi pembangunan masih dirasakan warga Pulau Kumo, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut). Meski berada tepat di kawasan seputaran kota Tobelo, hingga kini masyarakat di pulau itu belum menikmati layanan listrik PLN secara merata.
Bupati Halut, Dr. Piet Hein Babua, mengaku persoalan ini sudah lama menjadi keluhan warga. Karena itu, ia turun tangan langsung melakukan negosiasi dengan General Manager PLN agar ada solusi cepat. Hasilnya, PLN akhirnya siap mengadakan mesin pembangkit baru yang akan ditempatkan khusus di Pulau Kumo.
“Warga Pulau Kumo tidak boleh terus hidup dalam gelap, padahal letaknya hanya sepelemparan batu dari pusat kota Tobelo. Karena itu saya minta PLN segera menyiapkan mesin baru, dan kepala desa harus segera menyiapkan lahan untuk penempatan mesin tersebut,”tegas Bupati, Selasa (2/9).
Sebelumnya, PLN pernah merencanakan pemasangan kabel listrik dari Tanjung Pilawang menuju Pulau Kumo. Namun, rencana itu terbentur kendala teknis: tidak ada lokasi untuk gardu penyalur, dan penarikan kabel bawah laut harus mendapat izin resmi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dengan adanya pengadaan mesin baru, Bupati menilai persoalan listrik di Pulau Kumo bisa segera teratasi tanpa harus menunggu izin panjang. Ia pun menekankan agar aparat desa benar-benar serius menindaklanjuti.
“Jangan sampai mesin ini sudah tiba, tapi lahan untuk penempatan tidak siap. Saya minta kades segera bertindak, karena ini untuk kepentingan masyarakat,”tegasnya.
Bupati menegaskan, hadirnya mesin PLN di Pulau Kumo bukan hanya soal penerangan, tapi juga soal keadilan pembangunan. Warga pulau yang hidup berdampingan dengan pusat kota tidak boleh lagi dibiarkan “hidup dalam gelap” ketika tetangganya di daratan Tobelo terang benderang.
“PLN targetkan bulan Desember 2025, lampu di Pulau Kumo akan menyala 1×24 jam,”tuturnya.(red)