Kilasmalut.com – Sebanyak 1.112 personel gabungan dari berbagai satuan di jajaran Polda Maluku Utara dikerahkan dalam latihan simulasi Sistem Pengamanan Markas (Sispam Mako) yang digelar di Mapolda Maluku Utara, Bukit Durian, Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, Kamis (30/10).
Latihan skala besar ini digelar sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi situasi kontinjensi, termasuk potensi aksi unjuk rasa dan ancaman keamanan di lingkungan markas komando Polda Malut.
Dalam simulasi tersebut, ditampilkan sembilan skenario pengamanan, mulai dari prosedur menghadapi aksi demonstrasi, teknik negosiasi, pengendalian massa, hingga tindakan pembubaran secara terukur dan humanis.
Wakapolda Maluku Utara Brigjen Pol Stephen M. Napiun, yang memimpin langsung kegiatan ini, menjelaskan bahwa latihan Sispam Mako menjadi kebutuhan strategis seiring dengan pemindahan pusat kegiatan Polda dari Ternate ke Sofifi.
“Simulasi ini penting karena setiap markas harus siap menghadapi berbagai potensi ancaman, termasuk aksi unjuk rasa. Dengan pelatihan ini, seluruh personel tahu peran dan langkah yang harus dilakukan dalam situasi darurat,”ujar Brigjen Stephen saat dikonfirmasi di Mapolda Sofifi.
Jenderal bintang satu itu menegaskan, latihan ini tidak hanya menyiapkan kemampuan teknis personel, tetapi juga memastikan seluruh satker memahami koordinasi lintas fungsi dan prosedur pengamanan terintegrasi.
“Kegiatan ini melibatkan lebih dari seribu personel gabungan. Kami ingin memastikan setiap anggota memiliki kesiapan mental, fisik, dan taktis untuk menjaga keamanan markas serta melindungi masyarakat sekitar,”tambahnya.
Selain memperkuat sistem pertahanan markas, simulasi ini juga menjadi ajang evaluasi terhadap kondisi lingkungan dan sarana pendukung keamanan di kawasan Mapolda Malut.
“Melalui latihan ini, kami berupaya meminimalkan setiap potensi ancaman, sekaligus memastikan kehadiran polisi selalu siap siaga membantu masyarakat,”tegasnya.
Brigjen Stephen berharap latihan tersebut mampu menumbuhkan budaya respons cepat, profesional, dan humanis di kalangan anggota, sehingga Polda Maluku Utara selalu dalam kondisi siap menghadapi setiap bentuk ancaman keamanan.
“Saya harap seluruh personel benar-benar memahami tugasnya. Ketika situasi darurat terjadi, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan,”pungkasnya.(red)









