Kilasmalut.com – Ternate tampak semarak oleh tawa dan keceriaan anak-anak TK Khalifah serta PAUD IT Quran Nurul Hasan saat mereka mengikuti kegiatan Edukasi Sekolah Lapangan Konservasi Penyu di Pantai Sulamadaha, salah satu destinasi wisata alam terindah di Kota Ternate.
Kegiatan ini digelar oleh kelompok Ori Ma Fala bersama Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Baabullah Ternate, sebagai upaya menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
“Anak-anak adalah agen perubahan masa depan, termasuk dalam menjaga kelestarian lingkungan. Karena itu, edukasi seperti ini penting dilakukan sejak dini agar mereka belajar mencintai dan melindungi alam secara langsung,”ujar Ketua Ori Ma Fala, Sumiyati Rasyid, Sabtu (01/11).
Dalam kegiatan tersebut, anak-anak dikenalkan pada berbagai jenis penyu serta pentingnya menjaga habitat alaminya, terutama kebersihan pantai sebagai tempat berkembang biak penyu.
Selain belajar, mereka juga diajak mewarnai, bercerita tentang penyu, dan melepaskan tukik ke laut. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara mahasiswa, guru, dan orang tua sebuah pendekatan edukatif yang holistik.
“Keberhasilan program ini adalah hasil kerja bersama. Kami mendampingi anak-anak dengan cara menyenangkan, agar pesan tentang konservasi bisa tertanam dalam hati mereka,”tambahnya.
Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan: pH Meter Otomatis untuk Tukik. Selain edukasi, inovasi juga menjadi bagian penting dalam upaya konservasi. Pertamina dan Ori Ma Fala memperkenalkan alat pH meter otomatis di kolam konservasi tukik.
Alat ini berfungsi mendeteksi kadar keasaman air secara real-time melalui aplikasi di gawai, sehingga pengelola dapat segera mengambil tindakan bila terjadi perubahan ekstrem yang berpotensi membahayakan tukik.
“Inovasi ini lahir dari keprihatinan atas masih tingginya angka kematian tukik di tahap awal pelepasliaran. Kualitas air adalah faktor vital bagi kelangsungan hidup tukik,”jelasnya.
Pemasangan alat ini juga dibarengi pelatihan bagi komunitas pengelola konservasi agar mampu memantau dan menafsirkan data secara mandiri.
“Semangat Ori Ma Fala bersama Pertamina Patra Niaga, khususnya AFT Baabullah, adalah memadukan edukasi dengan teknologi ramah lingkungan untuk memperkuat upaya pelestarian keanekaragaman hayati,”tegasnya.
Kontribusi Nyata untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Aviation Fuel Terminal Manager Baabullah Pertamina Patra Niaga, Winaryanto, menegaskan bahwa program konservasi penyu ini merupakan wujud nyata komitmen Pertamina dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indonesia melalui pemberdayaan dan kolaborasi bersama masyarakat lokal.
“Lingkungan Maluku Utara masih sangat terjaga. Kami ingin menjaganya bersama masyarakat dan mengenalkannya kepada generasi penerus. Program ini membuktikan komitmen kami terhadap empat tujuan SDGs sekaligus,”ujar Winaryanto.
Empat tujuan SDGs yang tercermin dalam program konservasi penyu ini antara lain.
SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), Edukasi lingkungan inklusif bagi anak-anak. SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Meningkatkan kesadaran mitigasi perubahan iklim, SDG 14 (Ekosistem Lautan). Perlindungan ekosistem pesisir dan kebersihan pantai, SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), Kolaborasi lintas sektor antara masyarakat, sekolah, dan perguruan tinggi.
“Harapan kami, kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Maluku Utara untuk menjaga ekosistem penyu dan kelestarian laut,”pungkasnya.(red)









