Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan Melimpah, Produktivitas Perairan Kawasi Terjaga

- Jurnalis

Senin, 16 Juni 2025 - 15:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peserta membawa ikan hasil tangkapannya menuju pos timbang untuk dicatatkan panitia.

Peserta membawa ikan hasil tangkapannya menuju pos timbang untuk dicatatkan panitia.

Kilasmalut – Harita Nickel menggelar Obi Fishing Tournament 2025 dengan tema “Mari Jaga Torang Pe Laut” pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juni 2025 di perairan Desa Kawasi, Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Turnamen memancing yang telah memasuki tahun keempat ini merupakan agenda rutin Harita Nickel bersama masyarakat lingkar operasionalnya untuk mempromosikan keanekaragaman hayati perairan Obi.

Ketua Panitia Obi Fishing Tournament 2025, Ferry Mangindano, mengatakan turnamen memancing tahun ini diikuti oleh 135 peserta, yang terdiri dari 86 warga lokal dan 49 karyawan perusahaan. Area tangkapan berada di sekitar operasional Harita Nickel di Desa Kawasi, yang membentang dari muara Sungai Akelamo hingga sekitar perairan Pulau Mala-Mala. Total hadiah yang disediakan senilai Rp 29 juta.

Hingga penutupan lomba, tercatat hasil tangkapan ikan yang terkumpul dari peserta seberat 94 kg. Jenis ikannya pun beragam, mulai dari kakap, kerapu hingga tuna.

“Jumlah aktual tangkapan ikan peserta lebih dari itu, karena yang diserahkan ke panitia, hanya ikan dengan berat di atas 3 kg. Artinya, ikan di perairan sekitar Harita Nickel masih banyak, dan ini menjadi bukti bahwa kelestariannya masih terjaga,” ungkap Ferry.

Max Sikape (50) dan Sonny Tamansa (48), juara kedua Obi Fishing Tournament 2025 dengan raihan 12 poin, menceritakan dua ekor kerapu dan seekor kakap dengan total berat 22 kg berhasil mereka dapatkan di sekitar perairan Mala-Mala, tak jauh dari jetty perusahaan.

Baca Juga :  Jembatan Pasawane Putus, Aktifitas Masyarakat Lumpuh

“Harusnya kami juara pertama kalau ikan barakuda yang beratnya kira-kira 20 kg tidak lepas. Ikan sudah ditangan, tapi lepas,” kisahnya, namun tidak mengurangi kegembiraan mereka yang telah berhasil memboyong hadiah tunai Rp 6juta.

Lebih lanjut, Max menceritakan kesehariannya sebagai nelayan. Selain berkebun, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dia juga memancing ikan secara manual, yakni kail diikat dengan tali tanpa joran. Lokasi mencari ikan tidak jauh-jauh dari Kawasi, dan bahkan berada di sekitar area perusahaan.

“Ikan di sini masih banyak. Saya pernah dapat ikan Bobara beratnya 32 kg. Lokasinya di pantai Kawasi, dekat pos tempat saya duduk-duduk santai, yang saya kasih nama Extra Joss,” kisahnya, menambahkan bahwa hasil tangkapan ia jual ke pasar lokal atau dikonsumsi sendiri.

Lain lagi Zulfikri Salim yang dinobatkan sebagai juara kategori terunik. Karyawan Harita Nickel ini mendapatkan tangkapan Hiu Macan (Galeocerdo cuvier), namun segera dilepaskan karena keberadaan ikan ini penting untuk menjaga keseimbangan ekologi dan sekaligus menjadi indikator kesehatan laut.

Baca Juga :  Air Laut, Panen Hujan, hingga Daur Ulang: Inovasi Pengelolaan Air Harita Nickel

Direktur Health, Safety, and Environment (HSE) Harita Nickel, Tonny Gultom mengatakan, turnamen memancing dirancang sebagai sarana silaturahmi antara perusahaan dengan masyarakat dan sekaligus untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian laut.

“Tahun ini, kami merasa bersyukur karena kegiatan ini juga menjadi ruang kolaborasi lintas pihak mulai dari internal karyawan, masyarakat lokal, unsur pemerintahan desa, hingga seluruh mitra yang turut berkontribusi, untuk bersama-sama menjaga laut sebagai sumber kehidupan” ungkap Tonny.

Tonny menegaskan bahwa kegiatan seperti ini selaras dengan komitmen perusahaan terhadap praktik tambang dan hilirisasi yang berkelanjutan. Menurutnya kesehatan laut merupakan salah satu indikator penting bagi keberlanjutan operasional perusahaan. Untuk memastikan kualitas perairan di sekitar operasional perusahaan terjaga, pihaknya melakukan pemantauan secara berkala dengan dukungan tim yang kompeten dan peralatan modern.

Obi Fishing Tournament 2025 ditutup dengan kegiatan memasak ikan hasil tangkapan para peserta dan selanjutnya dinikmati bersama.

“Semangatnya adalah kolaborasi. Dalam momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan untuk keberlanjutan generasi yang akan datang,” pungkasnya.

Berita Terkait

Kepedulian Harita Nickel di Tengah Cuaca Ekstrem: Bantu Pangan, Air Bersih, dan Layanan Kesehatan
Air Laut, Panen Hujan, hingga Daur Ulang: Inovasi Pengelolaan Air Harita Nickel
Semarak SAPA Kawasi 2025: Peluncuran Kawasan Ekonomi Desa Kawasi untuk Kemajuan Pulau Obi
Jembatan Pasawane Putus, Aktifitas Masyarakat Lumpuh
Kali Wasi Meluap, Puluhan Rumah Warga Kebanjiran
Tekan Lakalantas Satlantas Polres Halut Go To School
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:07 WIB

Kepedulian Harita Nickel di Tengah Cuaca Ekstrem: Bantu Pangan, Air Bersih, dan Layanan Kesehatan

Senin, 16 Juni 2025 - 15:18 WIB

Obi Fishing Tournament 2025: Tangkapan Ikan Melimpah, Produktivitas Perairan Kawasi Terjaga

Selasa, 27 Mei 2025 - 07:55 WIB

Air Laut, Panen Hujan, hingga Daur Ulang: Inovasi Pengelolaan Air Harita Nickel

Jumat, 16 Mei 2025 - 14:31 WIB

Semarak SAPA Kawasi 2025: Peluncuran Kawasan Ekonomi Desa Kawasi untuk Kemajuan Pulau Obi

Kamis, 24 April 2025 - 15:09 WIB

Jembatan Pasawane Putus, Aktifitas Masyarakat Lumpuh

Berita Terbaru

Nakes RSUD Tobelo silahturahim dengan Bupati Halut, Dr. Piet Hein Babua.(foto/istimewa)

Daerah

Nakes RSUD Tobelo Silaturahim Ke Kediaman Bupati Halut

Jumat, 4 Jul 2025 - 19:27 WIB