Morotai Terancam Dijarah Tambang Pasir Besi, 6.460 Hektare Dicaplok, Rakyat Siap Lawan Mati-Matian, Rusli : Pernah Saya Hentikan

- Jurnalis

Senin, 29 September 2025 - 20:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua temui massa aksi

Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua temui massa aksi

Kilasmalut.com – Gejolak penolakan tambang pasir besi kembali meledak di Pulau Morotai. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Morotai Jaya Tolak Tambang mendatangi Kantor Bupati, Senin (29/9), menuntut pencabutan izin usaha pertambangan yang disebut akan menghancurkan masa depan Morotai Jaya.

Koordinator aksi, Hamjat Mustika, dengan lantang menyebut pemerintah daerah selama ini abai. Ia menuding izin tambang tetap dikeluarkan tanpa memikirkan nasib rakyat lokal yang menggantungkan hidup pada laut dan tanah mereka.

“Luas wilayah yang dicaplok PT Ausindo Anugerah Pasifik mencapai 6.460 hektare. Kalau ini dibiarkan, Morotai Jaya akan habis dilibas tambang,”teriak Hamjat.

Hamjat bahkan membocorkan, pada Oktober 2025 perusahaan sudah siap beroperasi. Alat-alat berat telah dimobilisasi dan kini ditempatkan di lokasi PT Labrosko. “Ini bukti perusahaan tak main-main. Kalau rakyat diam, pulau ini bisa dilahap habis,” ujarnya.

Baca Juga :  Dorong Ranperda Hilirisasi Kelapa, DPRD Sebut Solusi Kesejahteraan Petani

Bupati Rusli Sibua Angkat Bicara
Menanggapi desakan mahasiswa, Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua, menegaskan dirinya bukan baru kali ini berhadapan dengan tambang pasir besi. Saat menjabat pertama kali pada 2012, ia mengklaim pernah menghentikan langsung operasi serupa di Desa Bere-bere, Morotai Utara.

Namun, Rusli mengaku saat ini kewenangan izin pertambangan bukan lagi di tangan kabupaten, melainkan provinsi dan pusat.

“Sekarang, tambang mulai golongan C ke atas semuanya kewenangan provinsi dan pusat. Tapi saya minta beri kami kesempatan untuk menyampaikan penolakan masyarakat ini langsung ke mereka,”ucap Rusli.

Hal senada juga disampaikan, Plt Kepala DLH Morotai, Jasmin Taher, ikut mempertegas sikap penolakan. Ia mengingatkan bahwa sejak 2012 masyarakat sudah pernah mengusir perusahaan tambang pasir besi. Bahkan pada 2019, saat penyusunan dokumen AMDAL, warga dan DLH sama-sama menolak mentah-mentah.

Baca Juga :  Kapolda Malut Ikuti Dialog Strategis "Akselerasi Transformasi Polri" Secara Virtual

“Bahkan ketika dipanggil di provinsi, sikap kami tetap sama: menolak tambang pasir besi. Aktivitas itu hanya merusak dan tidak memberi keuntungan apa-apa bagi daerah,”tegas Jasmin.

Ancaman Nyata untuk Morotai
Rencana pengerukan pasir besi sejauh 10 mil dari garis laut Morotai dinilai hanya akan menguntungkan perusahaan, sementara rakyat tetap jadi penonton. Tidak ada jaminan keuntungan bagi daerah, apalagi bagi masyarakat Morotai Jaya yang justru bakal kehilangan ruang hidupnya.

Morotai Terancam Dijarah Tambang Pasir Besi, 6.460 Hektare Dicaplok, Rakyat Siap Lawan Mati-Matia

Berita Terkait

Wabup Halut Hadiri Pengantar Tugas Kajati Malut, Apresiasi Sinergi Penegakan Hukum Dan Pemda
Nelayan Morotai Terpaksa Lawan Kapal Pencuri Ikan, Aparat Dinilai Mandul
DKP Malut Angkat Tangan, Laut Morotai Jadi Surga Kapal Pencuri Ikan, Anggaran Awasi Dipangkas Drastis
Kapolda Malut Ikuti Dialog Strategis “Akselerasi Transformasi Polri” Secara Virtual
2 Tahun Kosong, Fokal UMMU Gelar Musyawarah, Sekprov Malut Hingga Politisi Masuk Bursa Calon Ketua
Mahasiswa Unhena Kuliah Lapangan Bareng PWI Halut, Bedah Peran Media Online 
Manajemen Talenta Jadi Palu Godam, Piet–Kasman Siap Hajar OPD Mandul Kinerja
Musda KNPI Halut Mulai Memanas!! Fuji Pangandro Gaspol, Lawan Siap Dipukul ‘KO’
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 20:32 WIB

Wabup Halut Hadiri Pengantar Tugas Kajati Malut, Apresiasi Sinergi Penegakan Hukum Dan Pemda

Selasa, 30 September 2025 - 20:02 WIB

Nelayan Morotai Terpaksa Lawan Kapal Pencuri Ikan, Aparat Dinilai Mandul

Selasa, 30 September 2025 - 20:00 WIB

DKP Malut Angkat Tangan, Laut Morotai Jadi Surga Kapal Pencuri Ikan, Anggaran Awasi Dipangkas Drastis

Selasa, 30 September 2025 - 18:50 WIB

Kapolda Malut Ikuti Dialog Strategis “Akselerasi Transformasi Polri” Secara Virtual

Selasa, 30 September 2025 - 18:33 WIB

2 Tahun Kosong, Fokal UMMU Gelar Musyawarah, Sekprov Malut Hingga Politisi Masuk Bursa Calon Ketua

Berita Terbaru