Kilasmalut.com – Kabupaten Halmahera Utara menjadi sorotan nasional, Senin (27/10), setelah Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., turun langsung ke lapangan.
Dalam kunjungan kerjanya, Mentan menegaskan komitmen besar pemerintah pusat untuk mendorong swasembada pangan tercepat dalam sejarah Indonesia, sekaligus menjanjikan pengembangan kelapa seluas 10 ribu hektare di Maluku Utara.
Mentan tiba di Bandara Kuabang Kao sekitar pukul 11.00 Wit menggunakan pesawat Cessna C680. Ia disambut penuh kehormatan oleh Gubernur Maluku Utara Sherly Laos, Bupati Halmahera Utara Dr. Piet Hein Babua, Wakil Bupati Dr. Kasman Hi. Ahmad, dan jajaran Forkopimda Halut.
Usai penyambutan, Mentan bersama rombongan langsung meninjau pancang Birinoa milik PT. Natural Indococonut Organik (NICO) di Kecamatan Tobelo Barat. Di lokasi itu, ia memantau proses pemilihan buah kelapa serta teknik panjat pohon dengan alat pelindung keselamatan, simbol modernisasi pertanian di sektor perkebunan rakyat.
Rombongan kemudian bertolak ke pabrik PT. NICO di Desa Kupa-Kupa, Tobelo Selatan, untuk melihat langsung proses pengolahan dan ekspor hasil produksi kelapa. Di hadapan pemilik PT. NICO, Gubernur, dan Bupati, Mentan memberi pesan keras:
“Suara petani adalah suara Tuhan. Karena itu, saya minta PT. NICO menaikkan harga pembelian kelapa dari petani. Kalau petani senang, industri kelapa pasti maju,”tegas Amran dengan nada serius.
Dorongan Hilirisasi dan Revolusi Pertanian
Dalam dialog terbuka bersama para petani, Mentan mengumumkan rencana besar pengembangan kelapa rakyat di Maluku Utara seluas 10.000 hektare mulai tahun depan. Program ini disebut sebagai bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Tahun depan kami berikan bantuan untuk pengembangan kelapa 10 ribu hektare. Kita ingin petani sejahtera, bukan sekadar bertahan hidup,”ujarnya disambut tepuk tangan petani.
Amran juga menegaskan, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar Indonesia mencapai swasembada pangan dalam waktu satu tahun.
“Ini target besar. Tapi dengan kerja sama semua pihak pemerintah, swasta, dan petani saya yakin kita bisa,”tegasnya.
Gubernur Sherly Laos: “Kalau Kelapa Sejahtera, Petani Pasti Sejahtera”
Sementara itu, Gubernur Maluku Utara Sherly Laos menyampaikan apresiasinya atas perhatian Menteri Pertanian terhadap daerahnya. Ia menegaskan, Halmahera Utara adalah salah satu sentra kelapa terbesar di Maluku Utara, dengan potensi besar untuk menopang ekonomi masyarakat pesisir.
“Kami melihat, jika kelapa sejahtera maka petani juga sejahtera,”ujar Sherly.
“Tahun depan akan ada bantuan bagi petani, termasuk jalan tani dan penyediaan bibit. Pemerintah daerah berkomitmen mencari solusi atas setiap kendala di lapangan,”tambahnya.
Petani Desak Infrastruktur Pertanian
Dalam sesi dialog interaktif, para petani menyampaikan aspirasi terkait akses jalan pertanian, infrastruktur penunjang, dan harga komoditas kelapa. Mereka berharap perhatian Mentan tidak berhenti pada janji, melainkan diikuti realisasi nyata di lapangan.
Kunjungan kerja Mentan Andi Amran Sulaiman ini menjadi tonggak penting kebangkitan sektor perkebunan kelapa di Halmahera Utara, sekaligus memperkuat peran Maluku Utara dalam peta swasembada pangan nasional.(red)









