Kilasmalut.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Halmahera Utara (Halut), melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar konsultasi publik Rancangan Awal (Ranwal) Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029.
Kegiatan Ranwal RPJMD ini berlangsung di Gren Land Hotel, Desa Gura, Kecamatan Tobelo, Halmahera Utara. Pada Jumat (2/5) pukul 10.00 Wit. Dihadiri oleh Bupati Halut Dr. Piet Hein Babua, Sekda E. J. Papilaya, Ketua dan Anggota DPRD, Dandim 1508/Tobelo Alex Donal Maritua Lumban Gaol, Kapolres Halut AKBP Faidil Zikri, Mantan Bupati Ir. Hein Namotemo dan Jidon Hangewa, serta pimpinan OPD dan Camat.
Dalam membangun komunikasi dalam sebuah program pembangunan, harus cepat karena jika terlambat maka tidak akan mendapatkan pembagian.
Setiap amanat konstitusi pemerintah harus menyampaikan rancangan pembangunan selama 5 tahun kedepan, karena itu Pemda Halut lewat Bappeda serta tenaga ahli yang mendapingi merumuskan dan menjabarkan gagasan-gagasan dan ide-ide yang disampaikan Bupati dan Wakil Bupat. Sesuai dengan Visi dan Misi pada saat kampanye maupun setelah dilakukan evalusi.
“Maka kepala daerah harus melakukan penyesuaian program kegiatan yang akan dilakukan selama 5 tahun kedepan, sehingga kita berharap semua kepentingan masyarakat bisa terakomodir dalam RPJMD Halut,”jelasnya.
Ia meminta kepada stake holder, masyarakat dan DPRD, agar memberikan pandangan dan pokok pikiran yang kontruktif, agar apa yang dilahirkan dalam dokumen berdasarkan kesepakan dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Kami tidak mau bahwa RPJMD itu hanya sebua gerakan topral yang hanya ide dan gagasan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, tetapi kami berharap RPJMD ini adalah hasil karya kita bersama, kita hasilkan bersama, kita laksanakan bersama sehingga sejauh mana kita mengetahui presentasi, kegagalan dan keberhasilan yang bisa kita capai selama 5 tahun kedepan,”bebernya.
Bupati dan Wabup terpilih lanjutnya, merumuskan Visi mewujudkan masyarakat Halut yang SETARA, maju dan berkelanjutan.”dengan slogan SETARA ini bisa saja kita mundur kebelakang, bisa saja kita maju kedepan, maka dengan SETARA saja tidak cukup kita membangun negeri ini selama 5 tahun, tetapi kita membangun dserah harus maju SETARA,”ujarnya.
“Kalau kita bilang SETARA berarti kita ada pembandingan, maka kalau membanding jangan bandingkan daerah yang ada dibawah kita, tetapi bandingkan dengan daerah yang sudah maju diatas kita, maka kita harus berusaha untuk SETARA dengan mereka,”sambungnya.
Pembangunan dimana saja tidak bisa stagnan hanya pada satu pembangunan, pemimpin bisa berganti, namun pembangunan tidak bisa stagnan, pembangunan daerah harus berkelanjutan siapapun pemimpinannya.
“Jika ada pikiran yang seperti itu maka kita harus berpikir terhadap segala sesuatu yang terjadi, kita tidak bisa membandingkan satu pemimpin dengan pemimpin yang lain, namun pembangunan ini harus berkelanjutan,”ungkapnya.
Dari Misi yang di sampaikan saat kampanye, ada lina poin penting yang harus di ketahui, perma memperkuat layanan dasar terhadap masyarakat, dalam undang-undang nomor 32 tahun 2013 tentang pemerintahan daerah, ada tiga unsur yang tertera di situ, yakni unsur apsolut, komperet dan pemerintah.
“Urusan apsolut tidak diserahkan pada daerah, namun itu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, urusan yang diserahkan pada daerah adalah urusan kompuret, artinya urusan wajib dan urusan pilihan, urusan wajib kemudian dibagi lagi, urusan wajib pelayanan dasar dan urusan wajib bukan pelayanan dasar,”ungkapnya.
Dalam undang-undang sudah ditegaskan bahwa, pelayanan dasar adalah Pendidikan, Kesehatan, perumahan dan jaminan sosial. Ini yang dirancang dalam Misi pertama selama 5 tahun kedepan, yang nantinya diberi tau dalam delapan kebijalan prioritas.
“Semua ini akan disampaikan oleh tim kita, maka kami meminta saran dari semua pihak yang hadiri dikegiatan ini, agar kedepan target kita dipelayanan dasar kita bisa capai selama 5 tahun,”tuturnya (sal)
