Kilasmalut.com – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Halmahera Utara (Halut), sejak pagi hingga malam hari, pada Sabtu (22/3), hal ini mengaibatkan rumah warga yang berada dibantara kali wasi Desa Togawa Besi terancam kebanjiran karena luapan terjadi luapan.
Anggota DPRD Halut Fraksi PAN Julhizah Rasai, mengatakan bahwa bencana banjir didua Desa, yakni Desa Togawa Besi dan Desa Togawa, Kecamatan Galela Selatan kembali mengancam keselamatan peduduk sekitar, yang rumahnya berada diatas bantaran sungai kali Wasi.
“Ancaman bencana ini suda kesekian kalinya terjadi, tetapi belum mendapat respon positif dari pemerintah daerah,”ucapnya Minggu (23/3).
Bencana banjir yang terjadi seperti pada tanggal 6 Maret 2025, tepatnya pada Pukul 02.20 Wit mengancam keselamatan 42 kepala keluarga dari 114 jiwa, dengan jumlah rumah terdampak sebanyak 27 rumah hunian, saat ini kembali mengancam keselamatan penduduk sekitar di Desa tersebut, namun sampai saat ini belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Utara.
“Kondisi dan posisi rumah warga berada tepat diatas bantaran kali wasi yang juga tepat berada pada muara sungai, dengan terjadinya pendangkalan sungai akibat tingginya material vulkanik gunung api Dukono yang terendapka menyebabkan luapan Banjir dikawasan permukiman saat turun hujan dengan intensitas tinggi,”jelasnya.
Pihaknya berupaya dan memberikan perhatian serius agar pada perubahan anggaran APBD tahun 202, bisa dialokasikan pembangunan talut atau bronjong penahan longsor dan luapan banjir.
“Saya akan upayakan agar diperubahan APBD nanti, kita sisipkan salah satu proyek baik itu talud maupun boronjong di kali wasi, sehingga kerika banjir air tidak meluap sampai ke rumah warga,”tuturnya (red)