Kilasmalut.com – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tobelo, mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) terhadap seorang perempuan di Halmahera Utara. Insiden yang terekam dalam sebuah video dan beredar luas di media sosial itu menuai kecaman dari berbagai pihak.
Pernyataan sikap ini disampaikan oleh Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Badan Pengurus Cabang (BPC) GMKI Tobelo, Margaretha Manery, kepada awak media pada Minggu, (3/8) pukul 13.00 Wit.
Margaretha menyayangkan sikap represif yang ditunjukkan oleh oknum TNI tersebut. Menurutnya, tindakan itu tidak hanya melukai korban secara fisik dan psikologis, tetapi juga mencederai nilai-nilai keadilan serta merusak citra institusi TNI sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
“Kami sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI tersebut. Ini jelas bertentangan dengan tugas TNI sebagai institusi yang menjamin rasa aman dan keadilan bagi seluruh warga negara,” tegas Margaretha.
Ia juga mendesak agar oknum tersebut segera diproses secara hukum oleh institusi terkait dengan cara yang transparan dan adil. Margaretha menekankan pentingnya penegakan hukum tanpa pandang bulu, sekalipun pelakunya adalah aparat negara.
“Tindakan kekerasan ini harus segera ditangani secara serius dan transparan. Jika terbukti bersalah, oknum tersebut harus diberikan sanksi tegas sesuai dengan undang-undang yang berlaku,”ujarnya.
Lebih lanjut, Margaretha menegaskan bahwa dalam bentuk apa pun, kekerasan terhadap perempuan tidak dapat dibenarkan. Karena itu, GMKI Cabang Tobelo melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan akan terus mengawal proses hukum kasus ini hingga tuntas.
“Kami akan terus mengawal proses hukum ini sampai selesai, karena kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan,”tutupnya.(red)