DKP Malut Angkat Tangan, Laut Morotai Jadi Surga Kapal Pencuri Ikan, Anggaran Awasi Dipangkas Drastis

- Jurnalis

Selasa, 30 September 2025 - 20:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Staf pengawasan DKP Malut, Ahmad

Staf pengawasan DKP Malut, Ahmad

Kilasmalut.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara secara gamblang mengaku tak berdaya menghadapi maraknya kapal pencuri ikan, terutama asal Bitung, yang kerap beroperasi di perairan Morotai.

Pengakuan itu disampaikan langsung oleh Staf Pengawasan DKP Malut, Ahmad, dalam rapat koordinasi di aula kantor Bupati Morotai, Senin (29/9).

Menurut Ahmad, kewenangan pengawasan yang kini sepenuhnya berada di tangan pemerintah provinsi tidak diimbangi dengan dukungan anggaran dan personel yang memadai. Akibatnya, kinerja pengawasan laut Maluku Utara lumpuh.

“Jujur saja, dalam empat tahun terakhir kita minim sekali melakukan pengawasan, terutama karena dukungan anggaran APBD sangat kecil. Tahun 2019 masih ada dekon pengawasan sekitar Rp1 miliar lebih, tapi sekarang tinggal sekitar Rp200 juta. Dengan luas wilayah laut Malut, jelas kita kewalahan,”tegas Ahmad.

Baca Juga :  Komunitas Ojek Online Apresiasi Bakti Sosial Polda Malut, Irfandi : Ini Sangat Membantu

Ia menambahkan, pada tahun 2025 ini ada sinyal dukungan dari Gubernur dan Kepala DKP yang baru, dengan alokasi anggaran tambahan untuk patroli. September lalu, DKP mulai melakukan operasi di perairan Taliabu dan Sula. Oktober nanti, operasi serupa dijadwalkan menyasar perairan Morotai dan Halut.

Baca Juga :  Satlantas Polres Halteng Gelar Coffee Morning Bersama Asosiasi Driver Truk Dan Organda

Fakta mengejutkan juga terungkap dari operasi di Kepulauan Sula. Tim menemukan 17 kapal asal Bitung beroperasi tanpa dokumen lengkap, bahkan ada yang tidak memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI).”Sudah kami tindak, dan mereka dikenai sanksi,”ujarnya.

Ahmad menegaskan, pencurian ikan ini sangat merugikan Maluku Utara. Hasil tangkapan nelayan luar daerah tidak pernah didaratkan di Malut, sehingga daerah dan nelayan lokal tidak mendapat manfaat apa pun.

“Kalau kondisi ini dibiarkan, masyarakat kita hanya jadi penonton di laut sendiri,”pungkasnya.(red)

Berita Terkait

Wabup Halut Hadiri Pengantar Tugas Kajati Malut, Apresiasi Sinergi Penegakan Hukum Dan Pemda
Nelayan Morotai Terpaksa Lawan Kapal Pencuri Ikan, Aparat Dinilai Mandul
Kapolda Malut Ikuti Dialog Strategis “Akselerasi Transformasi Polri” Secara Virtual
2 Tahun Kosong, Fokal UMMU Gelar Musyawarah, Sekprov Malut Hingga Politisi Masuk Bursa Calon Ketua
Mahasiswa Unhena Kuliah Lapangan Bareng PWI Halut, Bedah Peran Media Online 
Manajemen Talenta Jadi Palu Godam, Piet–Kasman Siap Hajar OPD Mandul Kinerja
Musda KNPI Halut Mulai Memanas!! Fuji Pangandro Gaspol, Lawan Siap Dipukul ‘KO’
Morotai Terancam Dijarah Tambang Pasir Besi, 6.460 Hektare Dicaplok, Rakyat Siap Lawan Mati-Matian, Rusli : Pernah Saya Hentikan
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 20:32 WIB

Wabup Halut Hadiri Pengantar Tugas Kajati Malut, Apresiasi Sinergi Penegakan Hukum Dan Pemda

Selasa, 30 September 2025 - 20:02 WIB

Nelayan Morotai Terpaksa Lawan Kapal Pencuri Ikan, Aparat Dinilai Mandul

Selasa, 30 September 2025 - 20:00 WIB

DKP Malut Angkat Tangan, Laut Morotai Jadi Surga Kapal Pencuri Ikan, Anggaran Awasi Dipangkas Drastis

Selasa, 30 September 2025 - 18:50 WIB

Kapolda Malut Ikuti Dialog Strategis “Akselerasi Transformasi Polri” Secara Virtual

Selasa, 30 September 2025 - 18:33 WIB

2 Tahun Kosong, Fokal UMMU Gelar Musyawarah, Sekprov Malut Hingga Politisi Masuk Bursa Calon Ketua

Berita Terbaru