Kilasmalut.com – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah perairan Halmahera Timur nyaris memakan korban. Sebanyak 15 penumpang dan anak buah kapal (ABK) speedboat yang mengalami kendala akibat hujan deras dan angin kencang berhasil dievakuasi oleh personel Markas Unit (Marnit) Polairud Subaim, Ditpolairud Polda Maluku Utara, pada Senin (10/11).
Peristiwa bermula ketika Marnit Subaim menerima laporan adanya satu unit speedboat dari Halmahera Utara menuju Subaim yang terpaksa berhenti dan berlindung di pesisir Desa Foli, Kecamatan Wasile Tengah, setelah diterpa cuaca buruk di tengah perjalanan.
Mendapat laporan tersebut, personel Polairud Marnit Subaim langsung bergerak cepat melakukan pencarian menggunakan perahu patroli. Setelah menyisir perairan selama kurang lebih satu setengah jam, tim akhirnya berhasil menemukan speedboat tersebut dan mengevakuasi seluruh penumpang ke tempat aman.
“Setelah menerima laporan, tim kami langsung melakukan operasi pencarian di sekitar perairan Foli. Syukurlah, seluruh penumpang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat dan langsung dievakuasi ke Pelabuhan Speedboat Subaim,”ujar Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol. Bambang Suharyono, S.I.K., M.H., Selasa (11/11).
Dijelaskan, penumpang yang dievakuasi terdiri dari sembilan orang dewasa, dua remaja, dua balita, dan dua ABK. Meski sempat panik akibat derasnya ombak, seluruh korban berhasil diselamatkan tanpa luka berarti.
Evakuasi dilakukan di tengah kondisi laut yang cukup membahayakan, dengan gelombang tinggi disertai hujan deras. Personel Polairud sempat kesulitan mendekati lokasi speedboat karena jarak pandang terbatas dan angin yang berhembus kencang.
“Operasi penyelamatan ini berjalan dengan penuh kehati-hatian karena ombak sangat tinggi. Kami utamakan keselamatan seluruh korban dan petugas di lapangan,”tambah Bambang.
Setelah berhasil dievakuasi, seluruh penumpang dibawa ke Pelabuhan Subaim untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan ringan dan bantuan logistik sementara.
Dalam kesempatan itu, Kabid Humas Polda Malut juga mengingatkan masyarakat pesisir dan para nelayan agar tidak memaksakan berlayar ketika peringatan cuaca buruk dikeluarkan oleh otoritas terkait.
“Kami mengimbau agar seluruh kapal dan speedboat menunda pelayaran ketika kondisi cuaca tidak mendukung. Keselamatan jiwa adalah prioritas utama,”tegasnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa perubahan cuaca di wilayah perairan Maluku Utara dapat terjadi secara tiba-tiba. Aparat Polairud pun terus siaga memberikan pelayanan dan perlindungan bagi masyarakat pesisir serta pengguna transportasi laut.(red)









