Kilasmalut.com – Lapangan Pelabuhan Perikanan Nusantara Bastiong, Kamis (16/10), berubah jadi lautan manusia. Sorak dan tabuhan tiva mengiringi kehadiran Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang membuka secara resmi Festival Budaya Legu Tara No Ate hajatan budaya akbar Kesultanan Ternate.
Acara yang juga dihadiri Kapolda Maluku Utara Irjen Pol. Waris Agono, M.Si., Gubernur Sherly Tjoanda, Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Sultan Ternate Hidayatullah Mudaffar Sjah, serta unsur Forkopimda, menjadi momentum besar bersatunya adat, pemerintah, dan masyarakat dalam bingkai budaya Ternate.
Dalam sambutannya, Wapres Gibran mengungkapkan rasa hormat atas gelar kehormatan Katji Kastela yang dianugerahkan Kesultanan Ternate kepadanya. Ia menyebut Maluku Utara kini menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia, mencapai 32 persen pada triwulan kedua tahun ini.
“Ini capaian luar biasa, bahkan bisa dibilang gila! Maluku Utara punya potensi besar, bukan cuma dari nikel dan rempah, tapi juga pariwisata yang terus menggeliat,”tegas Gibran.
Gibran menegaskan, pemerintah pusat berkomitmen memperkuat ekonomi lokal melalui kemudahan akses bagi petani dan nelayan, termasuk pupuk dan bahan bakar. Ia juga menyoroti pentingnya peran gubernur dalam mengawal program strategis nasional seperti Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, serta penguatan Koperasi Merah Putih di desa-desa.
“Kami tidak ingin pembangunan hanya Jawa-sentris. Karena itu, saya pastikan akan lebih sering datang ke Maluku Utara,”ujarnya disambut tepuk tangan meriah ribuan warga.
Sebagai penanda resmi pembukaan festival, Wapres Gibran bersama Forkopimda Malut memukul Tiva simbol dimulainya pesta budaya Legu Tara No Ate yang akan mengguncang Ternate dengan semangat adat dan kebanggaan lokal.(red)









