Kilasmalut.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Utara, Irjen Pol. Drs. Waris Agono, M.Si., memberikan pengarahan keras namun penuh makna kepada jajaran Polres Halmahera Selatan saat kunjungan kerjanya, Senin (6/10).
Dalam kunjungan itu, Kapolda menegaskan komitmen untuk mengembalikan jati diri Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, bukan sebaliknya.
Kunjungan tersebut turut dihadiri Ketua Bhayangkari Daerah Maluku Utara Ny. Sari Waris Agono, Wakapolda Brigjen Pol. Stephen M. Napiun, S.I.K., S.H., M.Hum., Kapolres Halsel AKBP Hendra Gunawan, S.H., S.I.K., M.M., para pejabat utama Polda Malut, serta pengurus Bhayangkari Daerah.
Dalam arahannya di hadapan ratusan personel, Irjen Waris mengingatkan agar seluruh anggota menjaga marwah dan kehormatan Polri dengan menjauhi praktik pungutan liar, arogansi, kekerasan berlebihan, dan rekayasa kasus.
“Tunjukkan wajah Polri yang humanis. Gunakan kewenangan sesuai Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian,”tegas Kapolda dengan nada penuh penekanan.
Ia juga menyoroti lemahnya disiplin dan fungsi pengawasan internal, yang kerap membuat pelanggaran kecil menjadi bola salju. Kapolda meminta Propam Polres Halsel benar-benar menjalankan peran pengawasan serta menerapkan sistem reward and punishment secara adil.
“Jaga penampilan, jaga sikap. Hindari pelanggaran yang bisa berujung pada pemecatan. Jangan rusak seragammu sendiri,”ujar Kapolda mengingatkan.
Selain itu, Kapolda Waris mendorong peningkatan kemitraan sosial dan pendekatan humanis dengan masyarakat melalui program Jumat Curhat dan Minggu Kasih, serta menjalin komunikasi aktif dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi kepemudaan.
“Dekati masyarakat, dengar aspirasi mereka. Kepercayaan publik adalah napas Polri,”pesannya.
Dalam aspek penegakan hukum, Kapolda menekankan agar penyidik memegang teguh prinsip transparansi dan profesionalitas, sebagaimana diatur dalam Perkap Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana.
“Setiap gelar perkara harus terbuka dan objektif, baik untuk SP3 maupun kasus khusus. Profesionalisme penyidik mencerminkan wajah Polri,”ujarnya.
Kapolda juga menyinggung pentingnya penanganan konflik secara sistematis, mulai dari pencegahan, penghentian, hingga pemulihan pascakonflik. Ia menegaskan, dalam menghadapi situasi massa, tindakan harus proporsional dan sesuai tingkat ancaman, termasuk penggunaan senjata api hanya jika situasi mendesak.
Menutup arahannya, Kapolda menegaskan dua pesan pamungkas yang disambut tepuk tangan para personel.
“Laksanakan tugas dengan hati nurani dan tanggung jawab penuh. Dan satu lagi jangan pernah bermain-main dengan anggaran DIPA,”tegasnya
Pesan tegas itu menandai semangat reformasi internal yang tengah didorong Polda Malut: membangun polisi yang disiplin, bersih, dan dipercaya masyarakat.(red)









