Kilasmalut.com – Pemadaman listrik bergilir yang melanda Kabupaten Halmahera Utara (Halut) dalam beberapa pekan terakhir terus memicu keluhan warga. Aktivitas masyarakat terganggu, dunia usaha tersendat, bahkan muncul tudingan liar bahwa pemadaman merupakan bagian dari program pemerintah daerah.
Wakil Bupati Halut, Dr. Kasman Hi Ahmad, langsung turun tangan meredam keresahan publik. Ia menegaskan, pemadaman listrik bukan kebijakan Pemda, melainkan murni masalah teknis yang menjadi tanggung jawab PLN.
“Kami memahami keresahan masyarakat, tapi perlu diluruskan bahwa ini bukan program Bupati maupun Wakil Bupati. Kami sudah minta penjelasan resmi dari PLN, dan mereka sudah sampaikan kondisi sebenarnya,”tegas Wabup, Minggu (30/8).
PLN mengungkapkan, krisis listrik dipicu gangguan berat pada engine unit 8 PLTD Tobelo pada Kamis (28/8/2025) sekitar pukul 09.30 Wit, yang menyebabkan blackout total di sistem kelistrikan Halut.
Meski tim teknis melakukan pemulihan bertahap, defisit daya membuat suplai listrik belum bisa normal. PLN berjanji solusi segera terwujud dengan tambahan mesin baru.
“Per 26 Agustus lalu, satu unit engine berkapasitas 8 MW sudah tiba di Tobelo. Saat ini dalam proses instalasi dan diperkirakan butuh empat minggu hingga siap beroperasi. Mohon doa masyarakat, semoga awal Oktober 2025 listrik Halut kembali normal,”jelas pihak PLN.
Kasman mengajak warga bersabar menanti pemulihan. Ia optimistis tambahan mesin baru akan menuntaskan krisis listrik yang selama ini membelit Halut.
“Kedepan, Halmahera Utara tidak lagi kekurangan daya. Listrik stabil, aktivitas masyarakat, pemerintahan, hingga dunia usaha bisa berjalan lancar,”pungkasnya.(red).