Kilasmalut.com – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) H. Viva Yoga Mauladi, M.Si, meresmikan Bendungan Beringin Agung yang akan mengairi lahan pertanian seluas 142 hektare di Desa Beringin Agung, Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Provinsi Maluku Utara, pada Rabu (16/7).
Peresmian ini menjadi bagian dari upaya peningkatan infrastruktur pertanian dan mendukung kawasan transmigrasi, terutama di daerah Kao Barat dan sekitarnya.
Bupati Halut, Transmigran Telah Berkontribusi Besar
Dalam sambutannya, Bupati Halmahera Utara, Dr. Piet Hein Babua, M.Si, menyampaikan bahwa masyarakat transmigran telah tinggal di Halut selama 43 tahun dan telah melalui tiga hingga empat generasi. Ia menyebut keberadaan mereka sangat berkontribusi terhadap pembangunan dan stabilitas sosial di daerah tersebut.
“Sejak tahun 1982 hingga 2008, Halut telah menerima 11 gelombang transmigrasi dari provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan NTT, dengan total 17.524 KK atau sekitar 57.592 jiwa. Mereka tersebar di berbagai wilayah seperti Kao Barat, Kao Utara, Tobelo Barat, dan Tobelo Timur,”jelas Bupati.
Bupati juga menyebut bahwa fokus pengembangan transmigrasi selama ini adalah pada pertanian, khususnya sawah, palawija, dan hortikultura, dengan total lahan 18.000 hektare yang telah disiapkan pemerintah. Produksi padi pada tahun 2024 mencapai sekitar 43.912 ton dengan rata-rata produksi 5,8 ton per hektare.
Dorongan untuk Dukungan Pemerintah Pusat
Meski begitu, Bupati mengakui masih banyak keterbatasan yang dihadapi, seperti infrastruktur jalan produksi, irigasi, jembatan penghubung, serta fasilitas pertanian lainnya.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Halut, kami berharap pemerintah pusat dapat memberikan intervensi lebih besar dalam pembangunan kawasan transmigrasi,” ujarnya.

Ia juga menyinggung keterbatasan sarana panen seperti mesin pemotong dan penggilingan padi serta akses jalan sekunder menuju kawasan transmigrasi. Ke depan, ia berharap Desa Toliwang dapat dikembangkan menjadi Kota Terpadu Mandiri (KTM).
Wamen, Bendungan Beringin Agung untuk Ketahanan Pangan
Sementara itu, Wamen Viva Yoga Mauladi dalam sambutannya mengatakan bahwa pembangunan bendungan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat kawasan transmigrasi sebagai bagian dari upaya swasembada pangan nasional.
“Kehadiran kami di sini untuk meresmikan Bendungan Beringin Agung adalah bukti bahwa kawasan transmigrasi wajib berkontribusi dalam penguatan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Kementerian Desa PDTT di bawah Kabinet Presiden Prabowo Subianto memiliki tiga amanat penting, yakni menjaga integritas nasional, mempererat rasa kebangsaan melalui percampuran budaya, serta mengentaskan kemiskinan melalui sektor agraria.
Wamen berharap dengan adanya bendungan ini, produksi pertanian di kawasan tersebut dapat meningkat, bahkan memungkinkan panen dua hingga tiga kali dalam setahun. Ia menyebut, dengan program intensifikasi pertanian, hasil produksi per hektare bisa lebih ditingkatkan dari sebelumnya.
“Kami juga telah menjalin kerja sama (MoU) dengan Kementerian Pertanian untuk mendukung program ini,”jelasnya.
Permintaan Dukungan Data dan Proposal Daerah
Wamen Viva Yoga juga meminta kepada Bupati dan khususnya Dinas Pertanian Halut untuk mengajukan proposal dan surat resmi mengenai kebutuhan kawasan transmigrasi, seperti alat mesin pertanian (alsintan), pupuk, dan lainnya.
“Silakan kirim surat ke Kementerian Pertanian, tapi harus dilampirkan dengan CPCL (Calon Petani Calon Lokasi). Karena itu uang negara yang harus dipertanggungjawabkan dan kembali ke rakyat,” tegasnya.
Menurutnya, transmigrasi bukan hanya tentang perpindahan penduduk, tetapi juga peningkatan kesejahteraan masyarakat transmigran dan penduduk lokal di sekitarnya.
“Saya senang bisa hadir di sini. Semoga Bendungan Beringin Agung bisa memberi manfaat besar bagi masyarakat,” pungkasnya.
Wamen juga menegaskan bahwa pemerintah pusat siap mendukung berbagai kebutuhan infrastruktur seperti jalan desa, jalan usaha tani, dan jembatan penghubung, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Halut yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.(red)